BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Rabu, 06 Oktober 2010

Karikatür

Minggu, 12 September 2010

PROFIL SEORANG AUGUSTIN SIBARANI DI DUNIA KARIKATUR

Augustin Sibarani yang lahir pada tanggal 25 Agustus 1925 mulai melukis siapa saja , dari Soerhato sampai Osama bin Laden, dengan pendekatan realis maupun karikatural. Beliau yang disebut - Benedict ROG Anderson, sebagai ahli Indonesia asal Universitas Cornell, Amerika ini disebut sebagai tokoh terbesar karikatur di negeri ini.

Beliau dulu memulai karirnya hanya dengan menggambarkan ilustrasi pada brosur-brosur yang tidak penting yang langsung dibuang secepat kau membacanya. dengan cara itulah, Beliau menghidupi keluarganya serta menyekolahkan anak-anaknya. karena dengan hanya menulis ilustrasi brosur beliau tidak dapat bertahan hidup, beliau dapat mengatasinya dengan menggambarkan potret wajah istrinya, Saribar L. Tobing serta para jemaat gereja yang sekaligus merupakan teman istrinya.

Dari segala potret yang pernah dilukisnya, potret Sisingamangaraja XII mungkin potret paling fantastis yang pernah beliau buat. Beliau menggambarnya bertahun-tahun yang lalu, sebab orang-orang Batak ingin mempunyai seorang pahlawan nasional mereka sendiri, seprti halnya orang Aceh memiliki Cut Nyak Dien dan Teuku Umar, orang Jawa punya Diponegoro, dan orang Maluku punya Kapten Pattimura.

Lantas beliau baru memulai debutnya sebagai karikatur ketika berumur 25 tahun. Pada suatu hari beliau dikunjungi seorang temannnya, Anwar Isnudikarta, seorang aktivis Partai Sosialis Indonesia, yang mampir sejenak dalam kunjungan untuk menghadiri sidang parlemen Indonesia. Tamu itu mengajaknya ke pertemuan. Dan semuanya terjadi di aula Hotel Des Indes. Sementara pidato-pidato berlangsung membosankan, beliau membunuh waktu dengan mencorat-coret, menggambar sketsa sebagaimana sering beliau lakukan semasa di bangku sekolahnya dulu.

Seorang wartawan, yang bernama Del Bassa Pulungan, dari Koran Merdeka, menantang beliau untuk membuat karikatur yang bagus. Beliau pun membuat karikatur Mr.Mohammad Yamin, salah seorang politisi di parlemen, yang tengah berpidato, dan ketika pulang, beliau membuat gambar orang yang sama tengah memukul Sultan Abdul Hamid, seorang tokoh federal dari Republik Indonesia Serikat, dengan gaya kocak. Itu tak hanya membuat karikaturnya muncul di halaman depan Merdeka, namun juga membuatnya semakin lebur ke dunia karikatur.

Ketika itu beliau juga bekerja sebagai pegawai pertanian di Departemen Kemakmuran, sebab beliau lulusan dari Sekolah Pertanian Bogor yang pada zaman Belanda disebut MIDDELBARE LANDBOUW SCHOOL. Beliau digaji Rp.300 per bulan, dengan fasilitas antar jemput dan kemungkinan naik pangkat sebab beliau veteran perang. Namun, dunia karikatur sungguh-sungguh menggodanya, dan beliau memutuskan menjadi karikaturis lepas untuk banyak surat kabar seperti : Kader, Gelanggang Masyarakat, dan Pewarta Djakarta. Penghasilannya tak tentu, kadang lebih banyank dari hasil yang beliau dapatkan, kadang harus kesana kemari berjalan kaki dengan perut keroncongan.

Awal 1953, Sibarani menerbitkan tiga buku untuk anak-anak, yang berjudul Si Kasmin Pergi ke Kota, Musik Si Beber, dan Rumah Si Bolang. Buku ini diterbitkan oleh sepasang suami istri sahabatnya, Alex Sutantio dan Lily, putri mantan Perdana Menteri Sutan Sjahrir. Beliau membuat gambar-gambar binatang ala Walt Disney, dicetak berwarna di Belanda, dibayar putus seharga Rp.22 ribu. Cukup untuk membuatnya kaya mendadak.

Tak lama setelah itu, beliau berkenalan dengan seorang Belanda pemilik toko buku dan sekaligus penerbitan yang beliau biasa panggil sebagai "Tuan Gotfried" saja. Tuan Gotfried mengagumi ketiga bukunya, sebab laku dibeli anak-anak gedongan, menawarinya menerbitkan buku baru, dengan konsep yang berbeda agar tak tampak mencaplok ide orang. Buku kumpulan gambar lelucon berikutnya, yang beliau kumpulkan dari majalah Aneka, terbit dengan judul Senyum, Kasih, Senyum.

Tapi sepanjang masa orde baru, betapa sulitnya menerbitkan kembali karikatur, yang ringan sekalipun. Terutama karena beliau dicurigai sebagai satu dari orang-orang kiri.

Sibarani harus menunggu tumbangnya kekuasaan Orde Baru untuk bermimpi menerbitkan buku karikatur kembali. Beliau menyelundupkan fotokopi-fotokopi karikaturnya ke tangan mahasiswa. Pada 1998 sejumlah media Perancis menerbitkan karikatur-karikaturnya, seperti Le Monde Diplomatique, Humanite, La Lettrede. karikaturnya kemudian berkeliaran di internet, terbang ke Amerika Serikat, dan dimuat di jurnal Indonesia terbitan Universitas Cornell.

Fenomenanya mungkin bisa disejajarkan dengan Pramoedya Ananta Toer, seorang sastrawan terkuat Indonesia, yang berhasil muncul kembali ke dunia sastra Indonesia melalui novel-novel terbarunya. Sibarani berharap bisa berhasil pula saat kembali ke dunia karikatur Indonesia. Tapi paling tidak satu keinginannya sudah gagal. Semula beliau ingin memberi judul kumpulan karikaturnya dengan Karikaturku, tapi si editor lebih suka menjualnya dengan judul Karikatur dan Politik.

Namun beliau tetap orang yang dulu itu, penuh semangat dan teguh pada garisnya. Beliau menunjukkan potret Osama bin Laden dan George W. Bush Jr. Dalam gaya karikatur beberapa tahun yang lalu, bagaikan memperlihatkan kesetiaan seorang karikaturis tua yang menantang roda zaman.



sumber : tokohindonesia.com/ensiklopedia/augustinsibarani

CONTOH KARIKATUR YANG ADA DI KORAN


pemahaman tentang karikatur

Sebuah karikatur dapat mengacu pada potret yang melebih-lebihkan atau mendistorsi esensi dari seseorang atau sesuatu untuk menciptakan sebuah kemiripan visual yang mudah diidentifikasi. Dalam literatur, karikatur adalah gambaran orang yang menggunakan berlebihan beberapa karakteristik dan penyederhanaan orang lain .

Karikatur dapat menghina atau gratis dan dapat melayani tujuan politik atau dibuat hanya untuk hiburan. Karikatur politisi biasanya digunakan dalam kartun editorial, sedangkan karikatur dari bintang film sering ditemukan di majalah-majalah hiburan.

Istilah ini berasal dari tuduhan-caricare Italia ke atau beban. Definisi awal terjadi di Moral dokter Inggris Thomas Browne Kristen, diterbitkan secara anumerta pada 1716.

Ketika wajah pria mirip dengan beberapa Hewan lain, Italia menyebutnya, untuk ditarik di Caricatura

Dengan demikian, kata "karikatur" pada dasarnya berarti sebuah potret "dimuat". Menurut guru karikatur, Sam Viviano, istilah ini mengacu hanya untuk penggambaran kehidupan nyata milik orang, dan tidak untuk fabrikasi kartun karakter fiktif, yang tidak memiliki tujuan set fitur ilmu firasat untuk memanfaatkan untuk referensi, atau untuk penggambaran antropomorfik dari benda mati seperti mobil atau cangkir kopi. di sisi lain legenda Animator Walt Disney, menyebutkan animasi sama dengan karikatur, dia juga menyebutkan kesulitan terbesarnya adalah membuat karikatur hewan yang dapat bertingkah seperti manusia biasa.